Postingan

Bilang Dulu Sebelum Pinjam

Di suatu sekolah, ada anak bernama Arkhan. Arkhan adalah anak kelas TK besar dan sering membuat Bu guru marah. Karena sering membuat Bu guru marah, Arkhan sering dipanggil tetapi tidak dimarahi. Arkhan sering meminta maaf atas kesalahannya. Dia juga sering membuat teman-teman menangis. Arkhan selalu begitu dan tidak pernah kapok. Beberapa barang juga diambil oleh Arkhan. Arkhan juga terkenal sering kabur-kaburan. Pada suatu hari saat pulang sekolah, Arkhan belum dijemput oleh ibunya. Kalau belum dijemput, maka belum boleh pulang. Tetapi, Arkhan sering berlari dan bersembunyi. Arkhan menghindari Bu guru dan selalu berkeliling halaman sekolah yang luas. Seperti biasanya, Bu guru mencari Arkhan ke setiap sudut ruangan. Namun, Arkhan tidak ditemukan. Biasanya Arkhan bermain di taman. Begitu Bu guru kesana, Arkhan tidak ada. Sudah beberapa tempat dikunjungi, tapi tetap tidak ada tanda-tanda keberadaan Arkhan. Akhirnya, Bu guru pun kelelahan dan ia istirahat di aula. Suasana segar dari angin...

Melupakan Prioritas Terpenting

Suara alarm berdering begitu nyaring mengusik tidur nyenyak seorang Nathan. Dia enggan membuka mata namun akhirnya terpaksa ia buka. “Oh Tuhan!” Nathan kaget melihat jam ternyata sekarang sudah pukul 7 pagi. Nathan langsung bergegas mandi dan tanpa sarapan ia berangkat ke kantor. Sesampainya Nathan di kantor, Nathan telat mengikuti pertemuan pagi ini karena telah dimajukan lebih awal dari biasanya dengan alasan Bapak Direktur ada keperluan di luar kota. “Permisi, Pak. Saya Boleh masuk?” Tanya Nathan izin kepada bapak direktur yang memimpin pertemuan. ”Silakan masuk, tapi maaf proyekmu digantikan oleh saudara Arkan.” “Kenapa pak? Saya hanya telat 15 menit.” “Maaf saudara Nathan ini bukan masalah lama atau tidaknya Anda terlambat, namun ini tentang ke koensistensi Anda dalam bekerja.” Jelas Bapak direktur dengan tegas. Langsung seketika Nathan hanya bisa terdiam dengan wajah pucatnya. Setelah pertemuan ini selesai Nathan berjalan gontai pergi menuju meja kerja miliknya. “Ada apa Nath? K...

Kebaikan Seorang Sahabat

Di suatu siang yang cerah, dua orang gadis bernama Rara dan Tina tengah mengerjakan tugas sekolah di rumah Rara. Mereka mengerjakan dengan serius dan suasana nampak hening. Kemudian, seorang perempuan yang tidak lain adalah teman mereka berdua bernama Sinta. Namun, Rara seolah tidak mempedulikan kehadiran Sinta tersebut. “Ra, itu di depan ada Sinta sedang nyariin kamu. Buruan kamu temui dia. Sudah sejak tadi dia nungguin kami di sana.” Ujar Tina yang tengah mengerjakan tugas di rumah Rara. “Bi, bilang saja ke Sinta yang ada di depan rumah kalau aku sedang pergi kemana atau gak ada gitu ya.” Pinta Rara kepada Bibi yang bekerja sebagai pembantu di rumahnya. “Iya Non. Bibi sampaikan.” “Ra, kenapa kamu seperti itu sama Sinta. Dia pastinya sudah datang jauh-jauh. Kenapa kamu usir. Gak enak kan. Kasihan dia. Dia juga anak yang baik Ra.” Ujar Tina menasihati Rara. “Dari luarnya dia memang orang yang baik, ramah dan juga manis. Tapi masa kamu mengukur sifat seseorang hanya dengan itu saja. Dia...